BRK Pontianak

Loading

Peran Komunikasi dalam Penanganan Krisis oleh Kepolisian

Peran Komunikasi dalam Penanganan Krisis oleh Kepolisian


Peran Komunikasi dalam Penanganan Krisis oleh Kepolisian

Dalam penanganan krisis, peran komunikasi sangatlah penting. Apalagi ketika krisis tersebut melibatkan kepolisian. Komunikasi yang efektif dapat membantu menenangkan situasi, menghindari eskalasi konflik, dan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Argo Yuwono, “Komunikasi yang baik antara kepolisian dan masyarakat dapat membantu mengurangi ketegangan dan mempercepat penyelesaian krisis.” Komunikasi yang terbuka dan transparan juga dapat membangun kepercayaan antara kepolisian dan masyarakat.

Salah satu contoh peran komunikasi dalam penanganan krisis oleh kepolisian adalah saat insiden demo mahasiswa di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam situasi yang tegang, kepolisian berhasil menggunakan komunikasi yang tepat melalui media sosial dan konferensi pers untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

Menurut ahli komunikasi, Dr. Effendy Nasution, “Komunikasi yang efektif dalam penanganan krisis dapat membantu mengontrol narasi yang berkembang di masyarakat dan menghindari penyebaran informasi yang salah atau provokatif.”

Tak hanya itu, peran komunikasi dalam penanganan krisis juga dapat membantu kepolisian dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. Dengan berkomunikasi secara terbuka dan jujur, kepolisian dapat meredakan ketegangan dan memperoleh dukungan dari masyarakat.

Dengan demikian, peran komunikasi dalam penanganan krisis oleh kepolisian tidak bisa dianggap remeh. Komunikasi yang efektif dapat membantu meminimalisir risiko konflik dan mempercepat penyelesaian krisis. Sebagai aparat penegak hukum, kepolisian perlu terus meningkatkan kemampuan komunikasi mereka untuk dapat mengatasi krisis dengan lebih baik.